Tuhan Melawat Kita Ibrani 2:5-9 Juni 13, 2024
“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? (Ibr. 2:6)
Seorang mantan narapidana bersaksi tentang kebaikan Tuhan, bahwa ia telah berdosa di hadapan Tuhan, melakukan hal yang jahat sehingga ia menerima hukuman. Dalam kekalutannya, ia merasa tidak ada lagi yang memperhatikannya, semua menjauh dan tidak mau berelasi dengannya. Satu-satunya yang tetap mengingatnya adalah Tuhan. Ia bertobat dan memutuskan untuk menjalani hidup benar.
Ibrani 2:5-9 adalah kutipan dari kitab Mazmur 8 yang menceritakan bagaimana Allah mengasihi manusia, mengatur segala sesuatu demi kebaikan manusia. Jika dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya, manusia adalah ciptaan yang paling rapuh, tetapi Tuhan mengasihinya sedemikian rupa. Tuhan mengingat kerapuhan manusia, dan karena itu Ia memilih untuk mengindahkannya (Yunani: epistokomai) yang berarti mengunjungi atau melawat. Ia tak membiarkan manusia sendiri dalam segala penderitaannya, Ia ingat siapa kita, Ia melawat dan mau menjumpai kita.
Dalam kondisi yang sulit, kita bisa berpikir bahwa tidak ada yang memedulikan kita. Pemikiran itu keliru, karena menghadapi seorang diri persoalan yang ada, tidak sama dengan tidak ada yang peduli. Masih dan tetap ada Tuhan yang peduli pada kita, Ia tetap mengingat kita, Ia mau melawat kita, yang sedang dalam keterpurukan. Tuhan tidak pernah lupa pada kita, jangan pernah merasa sendiri menjalani hidup, seberat apa pun situasi yang saat ini dihadapi. [Rambu Bangi Roni]
DOA:
Terima kasih Tuhan, Engkau tetap mengingatku. Aku berjanji tidak lagi merasa sendiri, karena aku tahu ada Tuhan yang melawatku. Amin.
Ayat Pendukung: 1 Sam. 9:15-27; Mzm. 20; Ibr. 2:5-9
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.