Tuhan Sang Perengkuh Kerapuhan Ibrani 2:1-9

weismeralda@gmail.com 20-Jul-2023 08:01:44

“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya,atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” (Ibr. 2:6)

Philip Brooks (1835-1893), seorang teolog episkopal Amerika, mengidentifikasikan pribadi dan karya Yesus Kristus sebagai perendahan diri Allah dan sekaligus pemuliaan manusia. Melalui Yesus Kristus, Anak Allah tak berdosa yang hadir dan menjadi manusia, kita sebagai manusia berdosa yang tak layak, direngkuh- Nya untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang dikasihi-Nya.

Kesatuan hakikat Yesus, Allah sepenuhnya sekaligus manusia seutuhnya ini, menjadi doktrin utama dalam kekristenan selain doktrin Allah Trinitas. Hal ini juga terekam kuat di sepanjang Surat Ibrani. Melalui Yesus Kristus, pribadi Allah yang sejati itu mengambil hakikat kemanusiaan menjadi milik-Nya dan menjadi manusia sejati. Yesus Kristus adalah satu pribadi Allah dalam dua hakikat, Allah sejati sekaligus manusia sejati. Surat ini dengan tegas menyatakan bahwa Yesus sebagai Allah sejati, mengingat dan merengkuh manusia. Melalui jalan penderitaan yang merengkuh maut bagi dunia, manusia menerima keselamatan. Perendahan diri Kristus menjadi manusia, menjadikan manusia yang berdosa, dilayakkan untuk hidup sebagai anak-anak Allah. Melalui surat ini, nyata jelas karya paradoksal dalam diri Yesus Kristus. Karena penderitaan dan sengsara maut yang ditempuh- Nya bagi keselamatan dunia, Yesus Kristus dimahkotai kemuliaan dan hormat oleh Bapa-Nya.

Dalam segala kerapuhan kita sebagai ciptaan, Allah Sang Pencipta bersedia hadir melalui Sang Putra, Yesus Kristus. la merengkuh dan menyelamatkan manusia. [Pdt. Ayub Sektiyanto]

REFLEKSI:
Di mata Tuhan, di dalam segala keterbatasan sebagai ciptaan, kita semua begitu berharga dan layak dikasihi.

Ayat Pendukung: Mzm. 86:11-17; Yes. 41:21-29; Ibr. 2:1-9
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/tuhan-sang-perengkuh-kerapuhan/