`Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, ...` (Mat 12:7b)

Yes 38:1-6.21-22.7-8 MT Yes 38:10-12.16 Mat 12:1-8
---o---

Saat awal mula dikatakan Allah beristirahat dari pekerjaan penciptaan-Nya pada hari ketujuh. Itulah yang mendasari hari Sabat, hari untuk beristirahat dari pekerjaan. Namun, sedetik pun Allah tidak pernah berhenti dari pekerjaan-Nya mengalirkan kasih dan berkat ke bumi dan isinya, termasuk manusia, ciptaan paling berharga di mata-Nya. Namun, orangorang Farisi membuat hari Sabat menjadi hukum yang begitu memberatkan karena banyaknya larangan.

Dengan mengijinkan murid-murid-Nya memetik gandum pada hari Sabat karena mereka lapar, Yesus mengembalikan makna hari Sabat yang sesungguhnya. Tidak ada hari libur untuk berbuat kasih, pada hari Sabat sekalipun.

Kita tetap harus mengkhususkan hari Sabat (sekarang adalah hari Minggu). Hari Minggu adalah hari untuk beristirahat dari pekerjaan, mengikuti Misa, menjadikan hari itu lebih istimewa dengan mempersembahkannya kepada Tuhan. Namun, ketika ada hal yang lebih penting (seperti menjaga keluarga yang sakit, menolong orang yang mengalami kecelakaan) ketika kita hendak mengikuti Misa di Gereja, kita tahu pilihan mana yang harus diambil.

(Vonny)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com

Sumber: https://www.renunganpkarmcse.com/m.php?p=p20240719