Waspada Terhadap Hasutan Roma 16:17-20
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang teiah kamu terima, menimbuikan perpecahan dan godaan. (Rm. 16:17)
Ada film komedi tentang seorang pedagang cilok yang rajin keliling berdagang di kampungnya. Dagangannya kadang laku dan kadang tidak. Seorang tetangga menasihatinya agar ia pindah berjualan di kampung sebelah dengan alasan supaya lebih laku. Nasihatnya sepertinya baik. Ketika nasihat itu mau diikuti, ketahuanlah bahwa si tetangga memberi nasihat agar pindah karena si tetangga justru berencana mau berjualan cilok juga. Jadi, supaya tidak ada saingan. Ternyata, “ada udang di balik batu”.
Waspada terhadap orang yang berkata-kata muluk dan manis, tetapi menipu. Itulah nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma (Rm. 16:17). Di Roma rupanya ada orang yang mencoba untuk mengajarkan hal yang bertentangan dengan pengajaran yang benar sehingga dapat menimbulkan perpecahan dan godaan. Lalu, bagaimana cara menghadapi perilaku seperti itu? Paulus menasihatkan agar jemaat memiliki sikap bijaksana dan bersih sehingga terhindar dari yang jahat.
Hasutan bisa datang kepada kita, untuk membuat kita keluar dari hal baik. Hasutan yang membuat iman kita goyah tanpa menemukan jawaban, meragukan kuasa Tuhan, sulit menghayati kebaikan Tuhan bagi kita. Hal-hal yang dapat menggangu hidup kita dan sekitar kita. Situasi itu tentu perlu kita hadapi dengan bijaksana sehingga kita tidak terjebak. Serta dengan hati yang bersih agar dapat melihat mana yang benar dan mana yang salah. [Pdt. Novita]
REFLEKSI:
Hadapilah hasutan dengan bijak dan hati yang bersih.
Ayat Pendukung: Mzm. 106:1-12; Kej. 28:10-17; Rm. 16:17-20
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.