Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, Ya TUHAN! (Mzm. 70:2)

“Jarak paling jauh antara masalah dengan solusi hanyalah sejauh lutut dengan lantai. Orang yang berlutut berdoa pada Tuhan bisa berdiri untuk melakukan apa pun!” Kalimat bijak ini memberikan pesan yang kuat kepada kita bahwa doa adalah sumber kekuatan kita. Tentu, kita harus paham bahwa doa bukanlah cara untuk membuat Tuhan melakukan apa pun yang kita inginkan. Doa merupakan suatu ungkapan iman kita akan kuasa, kasih dan pemeliharaan-Nya yang akan meneguhkan dan memampukan kita menghadapi berbagai pergumulan hidup yang dihadapi.

Mazmur 70 memperlihatkan isi doa pemazmur kepada Tuhan ketika diperhadapkan dengan berbagai situasi hidup yang tidak terkendali. Pemazmur berdoa meminta pertolongan kepada Tuhan (ay. 2, 6). la menyadari ketidakberdayaannya, tetapi memiliki pengharapan yang kuat kepada Tuhan (ay. 3-5). la tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi sepenuhnya kepada pertolongan Tuhan. Doa pemazmur dijawab Tuhan oleh sebab itu ia mengajak orang-orang benar bersukacita bersamanya (ay. 5a).

Berdoa berarti kita mengakui kelemahan diri dan mengungkapkan keinginan kita untuk berserah kepada Tuhan yang akan menuntun kita mengambil langkah yang tepat serta meneguhkan hati kita untuk melewati masa-masa sukar dalam kehidupan. Datang kepada Tuhan dalam doa di dalam pergumulan kita adalah sebuah langkah yang tepat. [Pdt. Jotje H. Karuh]

REFLEKSI:
Di dalam setiap pergumulan hidup, kita berseru kepada Tuhan yang pasti memberikan pertolongan-Nya kepada kita.

Ayat Pendukung: Mzm. 70; Am. 1:1-2:5; Why. 8:6-9:12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/ya-tuhan-tolonglah/